Berita

Rapat Koordinasi Kemitraan BBPPMPV Bispar: Transformasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia yang Lebih Baik

Ibu Nining dari BBPPMPV Bispar menjelaskan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga nilai sosial yang besar. Pendidikan vokasi membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan efisiensi proses ekonomi. Dari sisi sosial, pendidikan vokasi berperan dalam pemerataan akses pendidikan, integrasi sosial, pengakuan sosial, dan penguatan nilai sosial. “Lulusan vokasi harus bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tegas Nining. Rakor ini juga membahas pola kemitraan BBPPMPV Bispar dalam mendorong transformasi SMK melalui konsep link and match. Beberapa inisiatif yang diusulkan meliputi pengembangan kurikulum bersama, pelatihan keterampilan, sertifikasi kompetensi, magang industri, konsultasi teknis, pameran hasil karya, pengembangan proyek bersama, dan riset terapan.
“Pendidikan vokasi harus memastikan keterampilan teknis disertai dengan pengembangan soft skills dan karakter yang kuat,” jelas Ninoing. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek nyata dari dunia kerja (PBL) dan komitmen dari industri untuk menyerap lulusan juga menjadi bagian penting dari kemitraan ini.
Melalui konsep link and match, keterlibatan dunia kerja dalam segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Beberapa langkah konkret yang akan diambil meliputi sertifikasi kompetensi sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja, kurikulum yang disusun bersama dengan industri, pembelajaran berbasis proyek riil, pembaruan teknologi dan pelatihan rutin bagi guru/instruktur dari dunia kerja, serta praktik kerja lapangan minimal satu semester.

“Dengan berbagai inisiatif kemitraan ini, diharapkan pendidikan vokasi dapat lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan industri, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja,” tutup Nining.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 18 SMK dan 18 mitra industri. SMK Negeri 2 Malang diwakili oleh Eviatun Khaeriah, S. Psi., M.Si (Wakil Kepala Sekolah bidang Humas) dan Zulqoidah, S. Kom (Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum), yang turut hadir bersama mitra industri mereka, Ali Ahsan Al Haris, S. Pi, GM UB Coffee dari PT Brawijaya Multi Usaha.

Rakor Kemitraan diakhiri dengan sesi penandatangana MOU bersama SMK, Mitra Industri dan BBPPMPV Bispar serta penutupan pada Jumat, 26 Juli 2024 pukul 09.00 WIB, dengan harapan bahwa hasil-hasil yang dicapai dalam Rakor ini dapat membantu kelancaran pelaksanaan program kemitraan antara pendidikan vokasi dan industri di masa mendatang.

Depok – Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) sukses menggelar Rapat Koordinasi Kemitraan dengan SMK serta mitra industri dan bisnis pariwisata. Acara yang berlangsung dari 24 hingga 26 Juli 2024 di BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Depok, ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi dan industri. kegiatan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Plt. Kepala BBPPMPV Bispar secara resmi membuka acara ini pada Rabu, 24 Juli 2024 pukul 19.00 WIB. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kemitraan antara pendidikan vokasi dan dunia usaha serta industri (DUDI) untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kerja Indonesia.
Rano Karno, anggota Komisi X DPR RI, turut hadir dan menyampaikan pemaparan mengenai pentingnya pendidikan vokasi. Menurutnya, pendidikan vokasi berperan besar dalam membekali siswa dengan keterampilan teknis dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. “Pendidikan vokasi bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja dan potensi individu, mengurangi pengangguran, dan mendukung transformasi industri,” ujarnya, mengutip Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Rano juga menyoroti pentingnya pendidikan vokasi dalam mentransfer pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan secara kontekstual. Menurutnya, pendidikan vokasi mempercepat return on investment di bidang pendidikan, mendorong pertumbuhan ekonomi, efisiensi proses ekonomi, serta menjawab kebutuhan masyarakat. “Vokasi harus relevan dengan DUDI, baik masa kini maupun masa depan,” tambahnya.

Penulis: Eviatun Kh.

Leave a Reply