Sejarah Singkat Taman Sosialisasi Anak Samuphahita SMK Negeri 2 Kota Malang

  • TSA SMKN 2 Malang
  • 09/12/2021

 

Sejarah Singkat Taman Sosialisasi Anak Samuphahita SMK Negeri 2 Kota Malang

 

    Kiprah jurusan/kompli Pekerjaan Sosial dibidang penanganan kesejahteraan anak bukanlah hal baru, pada tahun 1989 semasa masih bernama Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS) Negeri Malang, dimasa kepemimpinan Kepala Sekolah Bpk. Hilal Suheru, BSW. Bapak Drs. Agoes Samoeri yang saat itu sebagai Waka. Kurikulum merintis pendirian Unit Pelaksana Pembinaan Anak (UPPA), lembaga ini secara internal merupakan sarana praktek bagi siswa jurusan Pelayanan Sosial (SMPS pada saat itu terdiri dari Jurusan Pelayanan Sosial, Pengembangan Masyarakat, Pekerjaan Sosial Medis dan Pekerjaan Sosial Koreksional) sementara secara eksternal merupakan penyediaan layanan pembinaan bagi anak-anak Sekolah Dasar yang mengalami masalah/hambatan sosial psikologis yang saat itu belum banyak tersedia di Kota Malang. Melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Malang UPPA menyelenggarakan fungsi rehabilitatif membina siswa-siswa Sekolah Dasar diwilayah Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami masalah/hambatan sosial psikologis dengan menggunakan sistem asrama. Siswa-siswa yang bermasalah ditampung di Asrama UPPA yang terdiri dari dua ruangan utama yang refresentatif dengan daya tampung antara 30 sampai dengan 40 siswa binaan. Pagi hari mereka belajar bersama guru yang didatangkan dari sekolahnya ke SMPS, diluar waktu sekolah formal kepada siswa binaan secara intensif diberikan pendampingan oleh para peserta PKL dengan menggunakan Metoda dan teknik Pekerjaan Sosial untuk mengatasi masalah yang mereka alami. UPPA dilaksanakan setiap catur wulan atau tiga angkatan per tahun. Selama siswa binaan berada di asrama mengikuti pembinaan, seluruh kebutuhan makan minumnya ditanggung oleh UPPA yang biayanya berasal dari dana praktek yang disediakan sekolah, sumbangan sukarela dari guru-guru serta iuran peserta Praktek Kerja Lembaga (PKL). Pembinaan anak melalui UPPA ini bertahan sampai tahun 1998.

       Pada tahun 1999 dua orang guru SMKN 2 Malang yaitu Drs. Mashuri dan Drs. A. Mahpud mengikuti Penataran Guru Pekerjaan Sosial di PPPGK Sawangan - Bogor selama 3 (tiga) bulan. Dalam salah satu sesi acara evaluasi pengembangan kegiatan setiap sekolah, terungkap bahwa SMKN 2 Banjarmasin sudah berhasil mengembangkan Unit Usaha Taman Penitipan Anak (TPA). Selesai mengikuti penataran, dengan dukungan Bpk. H. Suep selaku Kepala SMKN 2 Malang saat itu, keduanya melakukan studi Banding ke SMKN 2 Banjarmasin selama 1 (satu) minggu. Disana mereka mempelajari aspek organisasi, manajemen dan kurikulum TPA. Dari hasil studi banding tersebut kemudian dikaji dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada. Ada beberapa modifikasi yang dilakukan antara lain menyangkut nama, dari diskusi terbatas guru-guru produktif Pekerjaan Sosial disepakatilah bahwa nama yang dipilih adalah Taman Sosialisasi Anak (TSA) Samuphahita.

    Berbeda dengan UPPA yang tidak berorientasi bisnis alias nirlaba, serta sasaran garapannya adalah siswa-siswa Sekolah Dasar dari kalangan masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu yang mengalami masalah/hambatan sosial psikologis. TSA Samuphahita yang resmi didirikan pada tahun 2000 dimasa kepemimpinan Kepala Sekolah Ibu Dra. Hj. Makijah, selain berorientasi pada pengadaan tempat praktek siswa jurusan Pekerjaan Sosial atau semacam Laboratorium profesi, juga diorientasikan pula sebagai lahan bisnis Unit Produksi Sekolah, dimana pemanfaat layanan atau binaannya dikenakan kewajiban membayar iuran setiap bulan. Bila UPPA berfungsi rehabilitatif, maka TSA lebih menonjolkan fungsi pengembangan potensi, dimana siswa binaannya adalah kategori anak normal yang tidak mengalami hambatan sosial psikologis yang dianggap patologis. Hal ini menjadi penting untuk menanamkan keyakinan kepada siswa jurusan Pekerjaan Sosial bahwa profesi Pekerjaan Sosial yang mereka tekuni adalah profesi yang layak jual serta menjanjikan kesejahteraan bagi mereka sebagai insan profesi.
Kepengurusan awal yang dibentuk bersifat kolektif kolegial terdiri dari 4 (empat) orang guru, tetapi untuk kepengurusan periode selanjutnya pihak sekolah menunjuk dua orang guru sebagai kepala dan bendahara TSA. Sampai dengan tahun 2021 sudah berlangsung 7 periode kepengurusan, yaitu :
1. Kepemimpinan pertama kolektif (Dra. Endah Rahmawati, Drs. Yachya Hasyim, Drs. Mashuri dan Drs. A. Mahpud)
2. Kepemimpinan Andarwati, SPd.
3. Kepemimpinan Farida, SPd.
4. Kepemimpinan Dra. Endang Widowati
5. Kepemimpinan Lilik Primi S.Sos.
6. Kepemimpinan Endah Mila Amiati S.Pd, M.Si.
7. Kepemimpinan Anita Sylvi Yuspitarini, S.Sos.

    Pelayanan yang tersedia meliputi rawat diri, pendampingan dan pembinaan serta bimbingan potensi anak dari mulai nol tahun sampai usia SD sesuai usia perkembangan masing-masing. Disamping pelayanan yang bersifat reguler bulanan, tersedia pula paket-paket layananan penitipan balita temporer sesuai kebutuhan konsumen. Adapun tenaga pelaksana harian yang memberikan pelayanan rawat diri, pendampingan dan pembinaan terhadap binaan direkrut dari siswa-siswi lulusan SMKN 2 Malang jurusan Pekerjaan Sosial.


     Sebagai laboratorium profesi, TSA Samuphahita dijadikan sebagai tempat observasi siswa kelas X serta sebagai tempat praktek kerja industri (prakerin)/praktek kerja lembaga (PKL) siswa-siswi SMKN 2 Malang jurusan Pekerjaan Sosial. (A.Sylvi)

 

 

Bagikan :
Komentar :
Berikan Komentar :

Pencarian