Malang, 11 November 2024 — SMKN 2 Malang mengadakan workshop bertajuk “Perencanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup” untuk membahas berbagai upaya meningkatkan budaya peduli lingkungan di sekolah. Tajuk pada acara ini merupakan breakdown dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB)” lalu di breakdown menjadi topik “Biodiversity” atau Keanekaragaman Hayati. Dari topik inilah kemudian menjadi beberapa tajuk dalam dua (2) series workshop berikutnya. Pada workshop pertama ini mengusung tajuk atau judul “Perencanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup”. Acara ini merupakan bagian dari persiapan program P5 untuk semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan sekolah, termasuk Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Humas, Kesiswaan, serta Sarana dan Prasarana, yang bertindak sebagai tim pengarah program gaya hidup berkelanjutan.
Workshop dimulai pukul 08.45 dan diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh MC, Ibu Masyitah Laxmi Dewi, S.Ag sebagai panitia P5 GHB yang bertugas di bagian acara. Setelah pembukaan, peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mendengarkan sambutan-sambutan dari Ketua Pelaksana, Bapak Akhmad Fakih, S.Pd.I dan Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Ibu Eviatun Khaeriah.
Pada sambutannya, Bapak Akhmad Fakih, S.Pd.I ketua pelaksana kegiatan P5 pada tema Gaya Hidup Berkelanjutan menyampaikan tentang fokus penyerapan materi yang dilakukan oleh wali kelas dan panitia agar kedepannya ketika menjadi fasilitator atau mentor di kelas maupun di kegiatan lanjutan sangat menguasai dan mudah mengimplementasikannya kepada peserta didik. Selain itu dia juga mengingatkan tentang, kegiatan workshop series kedua dan ketiga pada tanggal 25 dan 26 November 2024 yang diperuntukkan melatih peserta didik dan tim terkait tentang pembelajaran Gardening dan Landscape atau tata cara penanaman dan perawatan serta estetika pembuatan taman pada tanaman. Lebih lanjut lulusan akademisi Guru Penggerak angkatan 8 ini mengatakan, tujuan penanaman nanti itu adalah menciptakan lahan hijau yang dapat menyuplai udara yang bersih, sehat, bermanfaat dan sedap dipandang. Dimana hal ini dilakukan menggunakan rumus 3B ; Berbuah, Bermanfaat dan Berestetika. Berbuah seperti jeruk madu, pepaya California, mangga manalagi dan lainnya. Bermanfaat seperti, stevia, daunnya manis bisa jadi pengganti gula, rosela bisa jadi sabun serta minuman dan lainnya, telang bisa jadi minuman segar dan bermanfaat untuk kesehatan, daun mint dan lavender dan lain sebagainya. Sedangkan estetika maksudnya indah untuk dipandang dan sekaligus bermanfaat. Seperti bunga matahari, yang indah dipandang dan juga bermanfaat bijinya buat dijadikan kuaci, misalnya. Dan masih banyak yang lain.
Selain itu, Ibu Evi Khairiyah selaku WAKA Humas SMKN 2 Malang, mensupport dan menyambut baik acara ini, sebagai langkah awal untuk menghijaukan dan menyehatkan lingkungan sekolah serta membantu bumi dari global warming. Dan menurut beliau yang lebih penting dari tujuan kegiatan ini adalah pembentukan karakter siswa untuk cinta dan peduli terhadap kebersihan dan lingkungan. Biodiversity menjadi tema yang tepat untuk diimplementasikan peserta didik mewujudkan Sampupahita Sahabat Bumi. Acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Nur Pudi Eko Setyanto, S.Ag selaku panitia P5 GHB sekaligus guru agama Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Dr. Hj. Ida Wahyuni, S.Pd., M.Pd., pakar lingkungan dan pembina Adiwiyata Kota Malang, menjadi pemateri utama dalam workshop ini. Ia mengawali sesi dengan menampilkan video SMPN 10 Malang, yang meraih penghargaan Adiwiyata tingkat ASEAN, sebagai inspirasi bagi peserta. Dalam materinya, Dr. Ida Wahyuni membahas perencanaan modul ajar yang mengintegrasikan aspek Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) serta langkah-langkah untuk memperoleh penghargaan Adiwiyata. Dr. Ida menjelaskan pentingnya enam aspek utama dalam PRLH: kebersihan, fungsi sanitasi, inovasi penerapan PRLH, konservasi energi, konservasi air, dan pengelolaan sampah dengan konsep 3R. Ia menekankan pentingnya aksi kolektif, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan sebagai dasar gerakan peduli lingkungan.
Selain materi, peserta juga mengikuti simulasi penerapan Environmental Education and Awareness (PEEA) yang dipandu oleh Ibu Iwik Pratiwi. Peserta dibagi menjadi sembilan kelompok, dengan delapan kelompok melakukan ecomapping berdasarkan aspek lingkungan yang diamati, dan satu kelompok sebagai “Green Team” yang menyatukan hasil observasi menjadi satu peta lingkungan. Ketua Green Team kemudian mempresentasikan hasil ecomapping di depan peserta lainnya. Pada kegiatan simulasi ini, nantinya—sebelum penanaman masal—pembelajaran di kelasnya difasilitasi oleh wali kelas maupun dan tim fasilitator lainnya mengusung 8 isu yang dijadikan bahan analisisn untuk mendiagnosa lalu kemudian diberikan problem solvingnya. Adapun 8 isu itu adalah ; Resiko, Sampah, Asap, Edukasi, Air, Tanah, Pohon dan Keindahan.
Workshop diakhiri dengan komitmen bersama untuk menerapkan hasil workshop di kelas-kelas. Setiap wali kelas diminta untuk membuat ecomapping di kelas masing-masing, yang diharapkan dapat membantu siswa melakukan perencanaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien. Acara ini ditutup dengan foto bersama sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Jurnalis: AKHMAD FAKIH, S.Pd.I