Penulis: Yohan Prandana
Seminar Perkembangan Industri MICE ( Meeting, Incentive, Coference, and Exhibition ) Pasca Pandemi Covid – 19 Tahun Pelajaran 2022 – 2023 sukses digelar dan diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X dan XI Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata (ULW) SMK Negeri 2 Malang pada Rabu (17/05). Kegiatan yang berlangsung di Hall Student Center Pertamina SMK Negeri 2 Malang ini dibagi menjadi 3 sesi dengan waktu masing-masing sesi 50 menit termasuk penjabaran materi dan tanya jawab.
Sesi pertama diisi oleh Rr. Dewi, SST.Par., M.M., selaku founder WO MIU Product tentang Peningkatan dan Tantangan Wedding Organizer dalam industri MICE pasca pandemi. Beliau menyampaikan bahwa pelayanan prima adalah garda terdepan saat membangun kepuasan customer terutama dalam memberikan pengalaman yang tak terlupakan sekali seumur hidup yang berkesan hangat tentunya dengan tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan. Hal tersebut membutuhkan tim leader yang cekatan dan memiliki rasa yang sama dibidang wedding organizer. “Sekitar 2010, WO kami bergerak dan itu membuat kami memiliki pengalaman untuk menangani dan memberikan pelayanan yang sangat prima mulai dari penentuan biaya, kerja sama dengan vendor serta memberikan konsep acara yang berbeda kepada klien. Kapan WO dibutuhkan? Pertama, jika klien tidak memahami alur dan regulasi. Kedua, jika klien membutuhkan saran mengenai vendor yang akan digunakan saat acara. Ketiga, jika klien tidak memiliki waktu untuk mengurus dan mencari vendor satu persatu. Terakhir jika klien tidak berdomisili didaerah yang akan ditempati untuk melangsungkan pernikahan,” ujar founder salah satu wedding organizer terbaik di Kota Malang.
Sesi kedua mengenai pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) yang diisi oleh Ning Indar Rukmi. Visi yang diusung yaitu menjadi rumah ekosistem unik, budaya Tengger dan eko wisata serta menara air untuk kesejahteraan masyarakat. Adapun misi yang dijalankan adalah mewujudkan pengelolaan ekosistem dan keanekaragaman hayati unik yang berbasis pada potensi dan perannya, menyelaraskan budaya Tengger dan pengelolaan TN BTS, mewujudkan pengelolaan wisata berdasarkan prinsip-prinsip ekowisata, menggali potensi sumber daya air di kawasan TN BTS untuk pengembangan pemanfaatan bagi masyarakat, serta mewujudkan tata kelola yang ideal bagi TN BTS dalam kerangka RBM. “Spesies kunci yang dilindungi dan berada di dalam area Bromo Tengger semeru adalah Macan Tutul Jawa, Elang Jawa, Lutung Jawa,” ujarnya.
Sesi ketiga diisi oleh Virly Puspa tentang prinsip content video creator, perencanaan produksi video, produksi content video, pengeditan video, dan publikasi video di media digital. Untuk menjadi content creator seseorang harus memiliki mindset yang benar, yaitu harus memiliki passion atau perasaan antusiasme serta kegembiraan yang kuat akan sesuatu atau tentang melakukan sesuatu. Kemampuan dasar juga sangat diperlukan meliputi memiliki ideation (harus update berita dan artikel, memiliki teman yang suportif, berpikir hal yang berkebalikan, menonton). Skill dasar selanjutnya yakni Shooting (kita harus selalu percaya diri), Editing ( meliputi kecepatan saat melakukan editing, kenyamanan secara tampilan edit, kemudahan memahami fitur), social media ( uploading, get traffic, get engagement, get income). “Selain itu kita juga harus memiliki etika dan prinsip penciptaan ide konten, yang pertama adalah menyertakan credit sumber, izin pencipta serta mematuhi UU No. 19 Tahun 2016 tentang ITE,” terangnya.
Dapat disimpulkan dari ketiga sesi tersebut terdapat keterkaitan dalam pembelajaran yang berlangsung mengenai input dan output yang dimiliki setiap peserta didik. Diharapkan bisa menjadi sarana dan wawasan kedepan bahwa setiap usaha yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan penuh dengan dedikasi yang tinggi akan bisa memberikan kepuasan tersendiri. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan berfoto bersama.