Malang, 31 Oktober 2024 – Aula SC Pertamina SMK Negeri 2 Malang menjadi saksi berlangsungnya kegiatan Guru Tamu Seni Budaya tentang konsep Pendidikan Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila (P5). Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan doa.
Acara dibuka oleh Wakil Kepala SMK Negeri 2 Malang Bidang Kesiswaan, Ibu Sri Rohatul Juma’idah, S.ST., yang menyampaikan pesan penting mengenai konsep Pendidikan Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila (P5). Beliau mengajak seluruh peserta didik untuk memahami dan menghargai keberagaman yang ada di sekitar kita. “Sebagai generasi penerus bangsa, kita dituntut untuk mampu hidup dalam keberagaman suku, budaya, dan agama,” tegasnya. Harapan agar peserta dapat menghargai perbedaan dalam cara berpikir, berperilaku, dan latar belakang budaya masing-masing. “Kita harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dalam kelompok, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda,” imbuhnya. Selain itu, beliau mengajak semua peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan menyampaikan ide-ide kreatif terkait implementasi Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Hadir dalam kegiatan tersebut juga Ibu Sri Erlianawati, S.Pd., Ibu Siti Nurrohmah, S.Sn., Gr. sebagai guru Seni Budaya, serta Ibu Pinasthi Wilujeng, S.Pd., sebagai guru tamu dari Sanggar Sekar Jagat Malang. Peserta didik kelas X yang berjumlah 120 orang, terdiri dari tim kreatif masing-masing kelas yang turut serta meramaikan kegiatan tersebut.
Pinasthi Wilujeng memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan eksplorasi dan ekspresi dalam berkarya seni pertunjukan. Materi yang disampaikan berkaitan erat dengan pemantapan kegiatan P5 bertema Bhineka Tunggal Ika, memberikan wawasan baru kepada para siswa mengenai pentingnya seni dalam menyatukan perbedaan.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama, yang menjadi momen berharga bagi semua peserta untuk mengenang kegiatan bermanfaat ini. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para remaja dapat lebih memahami pentingnya kesehatan jiwa dan membangun toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Jurnalis : Yohan Prandana, S.Pd., Gr.