Junnalis: Ning Tyas Asih, S.Pd.
Bapak ibu guru dan tenaga pendidik (GTK) SMKN 2 Malang mengikuti workshop “Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) ” di Aula Student Center Pertamina SMK Negeri 2 Malang selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis (13/8/2024 – 15/8/2024). Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan peningkatan kompetensi bagi guru dan tenaga pendidik di lingkungan SMKN 2 Malang. Pada hari pertama, Selasa (13/8/2024), pengawas pembina Hariadi, M. Pd memberikan pemaparan materi terkait prinsip penyusunan KSP yang mengacu pada direktorat. “Terdapat perbedaan antara sistematika propinsi dengan direktorat ” ujarnya.”KSP dari direktorat lebih sederhana, 1 sekolah cukup 1 dokumen. Hal ini berbeda dengan dari propinsi yang ada 6 bab.” lanjut pengawas pembina yang pada hari itu mengenakan baju batik. Seusai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Kegiatan dipandu oleh moderator Nuri Rizki Setiawan, S.Pd Gr. Beragam pertanyaan terkait pengaplikasian KSP di sekolah menjadi bahan diskusi pada hari itu.
Materi pertama usai, peserta workshop diajak melakukan kegiatan ice breaking untuk melemaskan otot. Akhmad Fakih, S.Ag. selaku pembicara kedua dalam materi “Analisis Karakteristik SMKN 2 Malang” membagikan kertas yang berisi garis dan titik. Para peserta workshop diajak untuk menggambar tentang cita-cita diri dan sekolah,.hal-hal.yang disukai maupun tidak . Bagaimana gambaran sekolah ke depan diminta untuk dituangkan dalam bentuk gambar. Selanjutnya para peserta workshop dari masing-masing meja yang disusun model round table diminta untuk mempresentasikan. “Saya menggambar sandal yang sepasang , ini saya artikan bahwa sepasang sandal ini akan terus melangkah ke depan, begitu juga dengan sekolah kita. Di kolom selanjutnya saya menggambar balon, ini dapat diartikan bahwa sekolah atau lembaga ke depannya akan terus membumbung tinggi,” ujar Sri Nawangsih, S.Pd. selaku ketua program keahlian Akomodasi Perhotelan menyampaikan filosofi dari gambar yang dibuatnya. Pada hari pertama kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi terkait review visi dan misi sekolah. Kegiatan ini dipandu oleh Ratna Hari, S. S.Pd, M.Kes,.M.P. selaku ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan juga tim pengembang dan evaluasi mutu pendidikan di SMKN 2 Malang.
Workshop pada hari kedua Kamis (14/8/2024), peserta workshop dari masing-masing program keahlian diminta untuk me-review kembali tujuan program keahlian. Kegiatan ini dipandu oleh Waka kurikulum Zulqoidah, S.Kom dan moderator Masyitah Laxmi Dewi, S.Ag. Materi kedua workshop hari itu membahas tentang “Pengorganisasian Pembelajaran Intrakurikuler, Kokurikuler, Projek Penguatan Profil Pelajarar Pancasila”. Sementara itu materi terakhir (ketiga) disampaikan oleh Nuri Rizki Setiawan, S.Pd, Gr pada materi “Perencanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan dan Evaluasi” yang sebelumnya diawali dengan ice breaking.
“Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting” ujar guru IPAS yang juga guru penggerak ini. “Hal itu bisa dilakukan dengan melakukan tes diagnostik terlebih dahulu,” lanjutnya. Workshop hari ketiga (terakhir) dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024) dengan materi “Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan Profesional”. Materi ini disampaikan oleh Iwik Pratiwi, S.Pd selaku penanggung jawab pengembangan SDM SMKN2 Malang. Kegiatan workshop pada hari terakhir dipandu oleh moderator Muhammad Dwi Ashari, M.Pd. ” Evaluasi memang merupakan sesuatu yang tidak nyaman, namun demikian hal itu merupakan hal yang harus dilakukan karena saat ini segala sesuatu harus berbasis data.” papar Bu Iwik -panggilan akrab guru Bahasa Inggris- di SMKN 2 Malang ini. “Evaluasi pembelajaran dan evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) adalah dua hal yang saling berkaitan. Evaluasi pembelajaran juga menjadi evaluasi bagi kurikulum yang dilakukan di satuan pendidikan.” lanjutnya. Paparan materi dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab terkait evaluasi pembelajaran. Zulqoidah, S.Kom. selaku Waka Kurikulum menyampaikan bahwa terkait proses evaluasi adalah untuk meningkatkan kualitas, “Semoga yang hadir di sini bisa menjadi motor penggerak bagi yang lain terkait kebijakan sekolah.” tutupnya.