Kota Malang – SMK Negeri 2 Malang menggelar sosialisasi Program Bantuan Teaching Factory (TEFA) Skema Pengimbasan pada tahun 2024 yang berlangsung di Aula Student Center Pertamina SMK Negeri 2 Malang pada 4 September 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh tim manajemen SMK Negeri 2 Malang, Ketua Kompetensi Keahlian, Guru Produktif Program Keahlian Kuliner (KUL), dan Guru Produktif Layanan Penunjang Keperawatan dan Caregiving (LPKC). Hadir pula perwakilan sekolah mitra SMK Negeri 2 Malang, antara lain SMK Negeri 12 Malang, SMK Negeri 13 Malang, SMK Cor Jesu Malang, SMK Tumapel Malang, dan SMK Amanah Batu, dan perwakilan dari dunia industri.
Dr. Drs. Hari Mulyono, M.T., selaku Kepala SMK Negeri 2 Mang dalam sambutannya, memaparkan bahwa program bantuan yang diterima oleh SMK Negeri 2 Malang merupakan bentuk dukungan pemerintah bagi sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA). Program bantuan TEFA skema pengimbasan ini, nantinya SMK Negeri 2 Malang akan mengimbaskan model pembelajaran teaching factory kepada 5 (lima) sekolah yang bertujuan agar mampu meningkatkan model pembelajaran TEFA di sekolahnya masing masing. Sekolah ini, telah aktif dalam memproduksi dan memiliki omzet yang stabil dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran berbasis dunia industri. Hari Mulyono juga menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai unsur di sekolah untuk keberhasilan pengimbasan TEFA.
Hadir membuka kegiatan, Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Malang (Kota Malang dan Kota Batu), Frenky Minggaryana Dwi Putra, S.Sn. Dalam sambutannya, Frenky Minggaryana menekankan pentingnya SMK yang berorientasi pada kolaborasi antara guru, kepala sekolah, dengan dunia industri untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Melalui kolaborasi ini, peserta didik SMK dapat memperoleh pengalaman kerja yang berharga, mengenal lebih dekat dunia industri, dan membangun jaringan profesional yang luas. Beliau mengharapkan agar SMK dapat menjadi lembaga pendidikan yang luar biasa dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan didorong oleh kepemimpinan yang berjiwa wirausaha.
Sementara itu, hadir selaku pendamping pusat TEFA skema pengimbasan, Eka Irma Wati, M.Pd., dari Samarinda yang memaparkan materi tentang capaian pembelajaran, fase, dan jam pembelajaran yang fleksibel dalam Kurikulum Merdeka. Eka menjelaskan bahwa kondisi ini memungkinkan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan peserta didik serta kondisi satuan pendidikan. Dengan pendekatan project based learning, peserta didik diberikan kesempatan yang luas untuk berkreasi, berinovasi dan mengembangkan kemampuan mereka secara praktis dalam berbagai hal. Diharapkan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang implementasi TEFA dan mendorong kerja sama yang efektif antara sekolah dan dunia industri. Dengan demikian, program ini akan semakin memperkuat kualitas pendidikan vokasi di SMK Negeri 2 Malang serta sekolah – sekolah mitra lainnya.
Penulis: Anita Sylvi Yuspitarini, S.Sos.